Optimalisasi Badan Usaha Milik Desa sebagai Akselerator Kesejahteraan Nelayan
Indonesia
merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki kekayaan alam yang
melimpah, baik berupa sumberdaya alam terbarukan (seperti perikanan, terumbu
karang, hutan mangrove, rumput laut,
dan produk-produk bioteknologi); sumberdaya alam yang tak terbarukan (seperti
minyak dan gas bumi, emas, perak, timah, dan mineral lainnya); energi kelautan
seperti pasang-surut, gelombang, angin, dan OTEC (Ocean Thermal Energy
Conversion); maupun jasa-jasa lingkungan lautan seperti pariwisata bahari
dan transportasi laut.[1]
Perikanan Laut Indonesia, memiliki luas lebih kurang 5,8 juta km2 dengan garis
pantai sepanjang 81.000km, dengan potensi sumberdaya ikan diperkirakan sebesar
6,4 juta ton per tahun yang tersebar di perairan wilayah Indonesia dan perairan
ZEEI (Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia. Sayangnya setelah tujuh dekade merdeka,
Indonesia belum mampu memanfaatkan potensi tersebut untuk membawa kesejahteraan
secara merata kepada seluruh rakyat khusunya bagi masyarakat nelayan. Hal ini
dibuktikan dengan banyakanya masyarakat nelayan yang hidup dibawah garis
kemiskinan.
Badan
Usaha Miliki Desa (BUMDes) dalam UU No. 6 Tahun 2014 diartikan sebagai badan
usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Desa melalui
penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan Desa yang dipisahkan guna
mengelola aset, jasa pelayanan, dan usaha lainnya untuk sebesar-besarnya
kesejahteraan masyarakat Desa. BUMDes dipilih karena posisinya yang
memberdayakan masyarakat desa dan sumber daya desa sehingga menciptakan ekonomi
yang mandiri yang mampu memberikan kesejahteraan kepada masyarakat desa. UU No.
6 Tahun 2014 tentang Desa ini menjadi instrument hukum yang memberikan dana
yang sangat besar kepada desa untuk dikelolanya.
Optimalisasi
BUMDes sebagai akselerator kesejahteraan
nelayan merupakan suatu gagasan yang sangat aplikatif dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat nelayan. Optimalisasi ini dilakukan dengan tiga
kebijakan yang akan memacu BUMDes lebih optimal dalam memicu pertumbuhan
ekonomi bagi para nelayan.
Pembekalan dan pengembangan.
Dalam
hal optimalisasi BUMDes ini,pemerintah yakni kementrian Desa berperan dalam
melakukan pembekalan dan pengembangan terhadap BUMDes dimasyarakat nelayan.
Pembekalan ini meliputi bagaimana mengelola dana desa, membantu para nelayan
dalam mengembangkan potensi terbesar yang dimiliki setiap desa nelayan.
Misalnya,desa nelayan yang memiliki potensi dibudidaya rumput laut maka
pemerintah dapat mengoptimalkan potensi tersebut sehingga desa nelayan tersebut
dapat menjadi sentra dari pengolahan rumput laut. Selain itu jajaran kementrian
desa berperan dalam memberikan edukasi kepada para nelayan tentang proses
penangkapan biota laut yang ramah lingkungan serta berperan dalam mengembangkan
industri kreatif .
Memperkuat Kemitraan
Kemitraan
BUMDes memiliki peran penting dalam melakukan optimalisasi BUMDes. Kemitraan
ini dibangun karena selama ini BUMDes memiliki berbagai produk yang laku
dipasaran namun tidak memiliki jaringan dalam memasarkannya, Kemitraan BUMDes
ini dibangun dengan bekerjasama dengan pihak pihak pemerintah, swasta/bisnis
dan universitas. Pihak swasta disini berperan sebagai pihak yang bekerja sama
dengan BUMDes dalam hal pemasaran produk. Pihak swasta juga berperan dalam
memberikan pelatihan kepada pegawai BUMDes terkait pengembangan usahanya
Sedangkan Universitas berperan dalam melakukan riset dan membantu para nelayan
dan pihak BUMDes dalam hal pengembangan produk. Misalnya saja Mahasiswa dari
fakultas ilmu kelautan dan perikanan,mereka dapat melakukan riset dan membantu
masyarakat nelayan dalam hal membudidayakan biota laut yang bernilai ekonomis
tinggi seperti cara mengembangbiakan ikan kerapuh,teripang dan lain-lain yang
selama ini masih belum bisa dibudidayakan oleh nelayan. Sehingga apabila
pembudidayaan ini berhasil maka para nelayan sudah tidak tergantung lagi dengan
cuaca dan musim,karena telah memiliki cadangan.
Pengembangan
sumber daya manusia
Pengembangan
sumber daya manusia dipilih mengingat kekayaan sebenarnya Indonesia adalah
sumber daya manusianya. Dimana sumber daya manusia ini nantinya akan mengelola
kekayaan sumber daya yang lain di Indonesia. Pelatihan dan mentoring yang
dilakukan oleh Mitra BUMDes nantinya akan sangat berguna dalam meningkatkan
kualitas sumber daya manusia. Kegiatan peningkatan kualitas disini bukan hanya
bersifat skill oriented, namun juga semangat, etika dan kecintaan
terhadap lingkungan.